Enrekang, Lingnusa. Com – Para pedagang di Pasar Central, Kec Enrekang kab Enrekang yang berjualan di sisi selatan, tepatnya Jalan Arif Rahman Hakim harus mengelus dada.
Mengapa tidak, lapak mereka digusur oleh Sappol PP sebagai penertiban untuk direlokasi untuk di jadikan tempat parkir. Pedagang sayur dinilai telah berjualan di jalan raya, sehingga mengganggu pengendara kendaraan roda dua dan roda empat.
Ma” Kasman, pedagang sayur mengatakan bahwa jika dirinya bersama pedagang sayur lainnya telah berjualan di lokasi setempat sudah lebih 10 tahun lamanya.Jum’at 06/10/2023.
Dalam berjualan sayur setiap pagi, hanya mendapatkan keuntungan rata-rata Rp 100 ribu. Beda lagi di momen besar seperti hari raya, perolehan bisa meningkat.
“Meningkatnya tidak signifikan, beberapa saja karena hanya jualan sayur,” ujarnya.
Akan tetapi, penghasilan tidak seberapa itu akan berkurang, akibat penggusuran dan relokasi. Sebab keberadaan pelanggan akan berkurang karena harus berjualan di tempat baru.
Terlebih, ma” Kasman akan keteteran mengingat barang dagangannya berupa sayur harus laku pada pagi hari. Jika tidak, akan layu karena kulakan dilakukan saat malam hari.
“Misalkan dijual sore hari, dagangan saya akan layu semua. Kalau dagangan sayur harus terjual semua sekaligus pada pagi hari. tidak bisa disimpan sampai sore,” terangnya.
Sementara, Kadis (Diskoperindag) Hamsir, menyampaikan kepada media online pada saat di konfirmasi Kamis 05/10 penggusuran dilakukan bersifat penertiban karena sebelumnya telah menjalankan pemberitahuan relokasi terhadap pedagang sayuran .
Apalagi tempat lapak pedagang sayur itu kita mau jadikan tempat parkir, agar nantinya tidak lagi semraut karena sudah di tempati parkir, tinggal Dinas Perhubungan yang harus menata dan membersihkan, karena dia yang mau ambil uang karcisnya.
Menurutnya, langkah yang diambil oleh pemerintah daerah merupakan memanusiakan manusia dengan menempatkan pedagang sayur yang tempatnya sudah permanen di dalam pasar .YdEkg
