Polman Lingnusa.com-Hasil survei simulasi kandidat lima besar Calon Kepada Daerah (Cakada) Pilkada Polman 2024 yang dirilis oleh Trust Indonesia Reseach mendapat respon beragam termasuk oleh Direktur Logos Politika, Maenunis AmLogosin.
Menurutnya, kurang proporsional pihak Trust Indonesia dalam menyusun premiks lalu berkesimpulan terkait dinamika kandidasi Pilkada Polman.
“Fase kandidasi Calon Kepada Daerah itu salah satunya adalah penjaringan partai. Sederhananya orang serius maju Pilkada ya daftar di partai atau kalau sekedar mau tes ombak ya pasang APS atau ada keluarkan pernyataan resmi ke publik.” Sebut Maenunis.
“Kesimpulan Trust Indonesia menyusun simulasi 5 besar Cakada sangat misleading. Menyebut Salim Mengga tidak maju Pilkada padahal mendaftar di banyak partai, tapi justru memasukkan nama Jupri Mahmud yang tidak pernah daftar partai, tidak pasang APS dan tidak pernah menyatakan diri maju Pilkada. itu namanya Red Herring Fallacy, itu sesat dan menyesatkan.” Imbuhnya.
Ia menyarakan Trust Indonesia lebih objektif dan tidak berupaya menonjolkan figur figur tertentu tapi dengan mendiskreditkan figur lain.
“Kalaupun berkepentingan ingin menonjolkan figur tertentu, boleh-boleh saja tapi jangan melakukan penggiringan sesat. Berilah pendidikan politik yang elegan biar masyarakat kita juga berpilkada secara tercerahkan.” Pungkas Maenunis.
Seperti diketahui, sebelumnya Trust Indonesia Research merilis survei lima besar Calon Kepala Daerah Polman 2024 menempatkan Andi Bebas sebesar 8,6%, Dirga Singkarru 6,6%, Samsul Mahmud 6,4% dan Andi Masri 6,1%. Sayangnya, Salim Mengga yang elektabilitas tertinggi sebesar 11,8% justru dicoret dari simulasi.