banner 728x250

Pengembang Perumahan Di Kelurahan Sulewatang Timbun Saluran,Puluhan Rumah Terendam Banjir Saat Hujan, Warga Pandebassi Resah

banner 120x600
banner 468x60

Lingkar      Nusantara.      Com- Puluhan warga di Lingkungan Pandebassi,               Kelurahan Sulewatang,             Kecamatan Polewali,      dalam    beberapa bulan   terakhir   dibuat  resah oleh                      pembangunan Perumahan      BTN           Griya Mambuliling.        Proyek pembangunan  ini   menimbun saluran air utama yang selama puluhan  tahun  menjadi  jalur pembuangan         air        bagi permukiman       sekitar. Akibatnya,   saat   hujan  turun, puluhan   rumah,   jalan,    dan kebun  warga terendam banjir. Minggu    7   Desember      2024.

Saluran   air   yang      awalnya mengalir      dari    Lingkungan Patoke   melewati  Lingkungan Pandebassi       kini       terputus karena       ditimbun   oleh pengembang   dengan     alasan berada           dalam         area perumahan.          Hal         ini berdampak      langsung   pada warga      sekitar,  Mereka  kini harus   menghadapi  genangan air     yang    masuk   hingga  ke pekarangan rumah.

banner 325x300

Warga Terdampak Kecewa dan Merasa Diabaikan

Salah   satu   warga, Wati, yang rumahnya               berbatasan langsung        dengan       lokasi perumahan, mengungkapkan rasa kecewanya. Ia menyebut pihak pengembang seolah tidak memiliki kepedulian terhadap dampak yang dirasakan oleh warga.

“Saat hujan turun, air dari saluran yang ditutup menerjang pekarangan kami. Untung rumah kami rumah panggung, tapi pekarangan kami terus terendam air. Tanaman mati, dan genangan ini bisa jadi sumber penyakit,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Ia juga menyoroti janji pengembang yang sebelumnya mengatakan akan membangun saluran air baru, tetapi hingga kini belum terealisasi. “Pengembang sadar betul bahwa menutup saluran akan menyebabkan banjir, tapi mereka seolah tutup mata,” tambahnya.

Senada     dengan   itu, warga setempat lainnya yang enggan namanya disebutkan menilai pengembang  mengabaikan dampak lingkungan yang merugikan warga. Kata dia, Pengembang perumahan seharusnya punya komitmen untuk tidak menimbulkan kerugian dan keresahan bagi pemukiman warga sekitar. ” Mereka harus taat pada aturan pembangunan berwawasan lingkungan,” tegasnya.

Laporan Warga ke Pemerintah Belum Direspon

Warga Pandebassi telah melaporkan kondisi ini kepada pihak pemerintah Kelurahan Sulewatang. Beberapa kali perwakilan warga menyampaikan keluhan, namun hingga saat ini belum ada langkah konkret dari pihak kelurahan.

“Warga    sudah   melapor     ke lurah, tapi belum ada tindakan nyata. Genangan air ini bisa memicu penyakit. Kalau pihak kelurahan diam saja, ini adalah bentuk kelalaian,” ujar Ewin, salah satu warga yang juga terdampak.

Ewin mendesak pemerintah dan pengembang segera mencari solusi agar saluran air kembali berfungsi normal, terutama mengingat musim hujan telah tiba. Jika tidak ada langkah konkret, warga berencana melaporkan masalah ini ke Bupati dan DPRD Polewali Mandar. saat ini warga hanya berharap hak mereka untuk hidup tanpa gangguan banjir dapat terpenuhi. “Kami hanya ingin saluran air ini tetap mengalir seperti biasa. Jangan sampai masalah ini menjadi bencana yang lebih besar karena adanya kelalaian, ” pungkasnya.

 

Terpisah, Lurah Sulewatang Muh Rizal mengaku telah melakukan komunikasi intens dengan pihak develover terkait masalah tersebut, Pihaknya sudah menawarkan solusi ke developer namun belum menemui titik temu, ” kemarin terakhir komunikasi dengan developer,  di sana memang ada perbedaan penunjukan lokasi dengan tetangga batas, ” jelasnya.

Rizal menyebutkan bila sudah diperlukan mediasi antara warga sekitar dengan developer, pihaknya akan menyurati developer, ” sejauh ini kita cari win win solution dulu di sana, karena ada satu rumah di sana yang terjadi perbedaan batas, Kami sudah meninjau bagaimana alur drainase di sana bisa sampai kedepan, supaya bisa satu saluran dengan sawah yang ada di perbatasan Kelurahan Sulewatang dan Lantora, ” ucapnya.(Skr)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *