banner 728x250

Dr.Hj.Agusnia Hasan Sulur Jadi Orang Tua Asuh Stunting Di Polman,Semoga menjadi Inspirasi Masyarakat

banner 120x600
banner 468x60

Polman Lingkar Nusantara. Com-Kasus stunting di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), khususnya di Kabupaten Polewali Mandar(Polman)menjadi perhatian serius.Stunting,kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan asupan gizi, berdampak buruk pada perkembangan fisik dan kognitif anak.
Dalam upaya pencegahan tersebut, peran orang tua asuh sangatlah penting. Mereka tidak hanya memberikan kasih sayang,tetapi juga bertanggung jawab atas nutrisi dan kesehatan anak asuhnya.

Sejumlah program pemerintah telah diluncurkan untuk mengatasi stunting, termasuk pemberian makanan tambahan bergizi dan edukasi gizi bagi ibu hamil dan balita. Namun, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada komitmen dan pemahaman orang tua asuh.

banner 325x300

Sama halnya Dr. Agusnia Hasan Sulur selaku orang tua asuh stunting,dua anak asuhnya saat ini telah mengalami perkembangan siknipikan, setelah diberikan asupan makanan yang berprotein tinggi dan bergizi tinggi, seperti telur, tempe,tahu, sayur-sayuran dan susu

Dua anak asuhnya saat ini, antara lain Nadira, Warga Kelurahan takatidung, Kecamatan Polewali dan Humaira warga Desa Campurjo,Kecamatan Wonomulyo

Nadira dan 4 orang anak nya semua berpotensi stunting, utamanya Tiara karena menikah diusia dini, umur 16 Tahun(ibu KIK)selama kehamilan nya tidak ada pertambahan berat badan, sangat jauh dibanding berat badan nya lbu hamil normal

Doktor.Hajja.Agusnia Hasan Sulur menjelaskan, awalnya saya melihat keluarga Nadira saat kami turun reses bersama pihak Dinas Kesehatan Polman.waktu itu saya melihat kondisi kesehatan nya memperihatinkan, kemudian saya ambil nomor ponselnya, saya sering menelpon dengan memberi dia semangat, kemudian saya bantu makanan yang berprotein tinggi dan bergizi tinggi, seperti telur, tempe, tahu dan sayur-sayuran.Alhamdulillah pertumbuhan nya meningkat hingga melahirkan

“Setelah ibu KIK itu(Nadira)melahirkan anaknya tumbuh subur hingga sekarang telah berumur 11 bulan,saya beri dia susu furmula SGM dan dokter memberi susu Inpantrini dan fervit, Alhamdulillah berat badan nya dari hari kehari terus bertambah”, jelas Agusnia.

Agusnia sambungnya, Tanggal 20 Desember anaknya Tiara ditimbang untuk diketahui berat badan nya.Alhamdulilla 4 hari sesudah itu, yakni tadi siang, Rabu,Tanggal 24/12 ditimbang lagi,ternyata berat badan nya bertambah 4 ons”,jelasnya.

Begitu juga Humaira Warga Desa Campurjo Wonomulyo, tadi pagi dokter memberi dia susu,dan barusan mamanya menelpon kesaya sekitar jam 03 sore, katanya, anaknya(Humaira)sudah makan dan minum susu,bahkan minta tambah nasi nya.orang tua Humaira berharap anaknya napsu makan nya bertambah terus, paling tidak napsu makan nya terus-terus seperti ini, itu penyampaian nya mamanya kesaya, bahkan menelpon Video call, memperlihatkan anaknya sedang makan”, ungkap Agusnia.

Agusnia menyebut,bahwa memberikan bantuan kepada mereka yang telah stunting,tidak cukup hanya diberikan bantuan saja dari pemerintah,tetapi Kita harus setiap saat ada ditengah-tengah mereka dengan selalu memotivasi memberikan semangat dan mengedukasi

“Jangan cuma yang stunting diberi asupan bergisi, keluarganya juga harus sehat, karena ketika orang tuanya sehat, ia bisa bekerja buat makan bergizi keluarganya”, terang Agusnia.

Agusnia,tambahnya,dari 2 anak asuh nya tersebut, saya bersama dokter ahli gizi hampir setiap hari mengunjunginya,demi untuk memastikan, makanan yang diberikan itu betul-betul dimakan atau tidak”,tambahnya.

Dr.Agusnia Hasan sulur menjadi Orang tua Asuh stunting,bukan karena ingin dipuji,tapi ini dorongan hati nurani yang ikhlas, bentuk perhatian kepada Masyarakat yang membutuhkan bantuan,semoga apa yang dilakukan Dr. Agusnia Hasan Sulur sebagai orang tua stunting menjadi inspirasi buat Masyarakat,khususnya di Polman. (Skr)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *