banner 728x250

MELEDAKNYA TUNGKU SEMELTER DI AREA PERUSAHAAN PT.IMIP WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) SULAWESI TENGAH: JATUHKAN SANGSI TEGAS KE PT IMIP

banner 120x600
banner 468x60

Lingnusa. Com – Tungku Smelter Perusahaan Nikel Milik China di Morowali Meledak, dan WALHI Sulteng: Jatuhkan Sanksi Tegas ke PT IMIP!

Saat ini TIM WAHLI (Wahana Lingkungan Hidup) SulTeng telah mendesak pemerintah agar turun tangan dan segera menindaklanjuti kasus kecekelakaan kerja yang terjadi di lokasi tungku smelter di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Tungku smelter yang meledak itu milik SubKon PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS).

“Produksi PT IMIP harus segera dihentikan, dan memberikan sanksi tegas terhadap PT IMIP. Mengingat korban tidak sedikit dan seringkali terjadi kecelakaan kerja seperti ini,” kata Kepala Advokasi dan Kampanye WALHI Sulteng, Aulia Hakim dalam keterangannya yang diterima LingNusa.Com di kantor WALHI SULTENG, Jl. Sawerigading 3 No.16, Tanamodindi, Kec.Mantikulore Kota Palu Sulawesi Tengah Pada Minggu (24/12/2023)

Kecekelakaan kerja ini terjadi di sebabkan adanya ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) yang merupakan anak cabang dari Tsingshan Group perusahaan asal Tiongkok.

kejadian ini bukan pertama kali, terjadinya kecelakaan kerja di kawasan industri nikel morowali ini.
“Kami WALHI telah mencatat, pada 22 Desember 2022 lalu, dua pekerja mengalami kecelakaan serupa akibat ledakan tungku yang terjadi di kawasan industri nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri, sebuah perusahaan besar asal Tiongkok yang beroperasi di kabupaten Morowali Utara, yang merenggut nyawa Made Defri dan kejadian ini bukan pertama kali, kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan industri nikel tersebut.
Menurut catatan WALHI, pada 22 Desember 2022 lalu, dua pekerja mengalami kecelakaan serupa akibat ledakan tungku yang terjadi di kawasan industri nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri, sebuah perusahaan besar asal Tiongkok yang beroperasi di kabupaten Morowali Utara, yang merenggut nyawa Nirwana Sale dan Made Defri.
Dan pada 27 april 2023 lalu, dua pekerja DT (Dump Truck) milik PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry, yang juga berada dalam kawasan PT IMIP mengalami kecelakaan kerja sehingga merenggut nyawa Arif dan Masriadi.

“Nyawa melayang, hidup sengsara akibat kawasan yang kacau dan amburadul,” ujarnya.

WAHLI (Wahana Lingkungah Hidup) Sulteng juga mendesak pemerintah agar menghentikan semua aktifitas yang tidak aman di lingkungan PT IMIP, sesuai dengan peraturan Undang-undang (UU) nomor 3 tahun 2020, tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Pasal 113, bahwa suspensi Kegiatan Usaha Pertambangan dapat diberikan kepada Pemegang IUP dan IUPK jika terjadi keadaan yang kahar seperti yang disebutkan huruf (a) dalam pasal 113. Penjelasan keadaan kahar antara lain, perang, kerusuhan sipil, pemberontakan, epidemik, gempa bumi, banjir, kebakaran, dan bencana alam maupun non alam diluar kemampuan manusia.

Di samping itu Prosedur SAFETY K3 pertambangan tidak mengacu pada Peraturan Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) nomor 38 Tahun 2018 tentang penerapan SMK3 Pertamabangan dan Mineral, sehingga kecelakaan yang terjadi berkali-kali akan menjadi pertanyaan serius. Perlu ditelusuri, apakah PT IMIP telah menerapkan sistem Manajeman Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Pertambangan (SMK3P) dengan ketentuan yang berlaku.?!! WAHLI mewajibkan pemerintah untuk mendesak IMIP agar segera melakukan audit eksternal atas kecelakaan yang terjadi.

Akan tetapi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sampai saat ini hanya terlihat abai atas kecelakaan kerja yang terjadi. Dalam catatan WALHI Sulteng, selama periode 2022-2023 tidak pernah satupun perusahaan yang diberikan sanksi tegas atas kejadian kecelakaan kerja yang merenggut nyawa pekerja. Sebaliknya perusahaan malah memberikan sanksi terhadap para pekerja yang menuntut hak-hak mereka, seperti kejadian yang dialami oleh Minggu Bulu dan Amirullah, mereka berdua ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa bentrokan antar pekerja pada 14 Januari 2023 lalu. Keduanya menjadi tersangka.

Menurut kesaksian, salah seorang karyawan Ferosilikon PT ITSS yang tengah melakukan perbaikan tungku, kecelakaan itu terjadi pada pukul 05:30.WIB saat melakukan pemasangan plat besi pada bagian tungku tersebut sehingga mengakibatkan ledakan yang memicu beberapa tabung oksigen disekitar area juga ikut meledak.

sebanyak 35 orang korban dari kebakaran tersebut dan 12 di antaranya meninggal dunia. korban lainnya yang selamat mengalami luka bakar berat, dan Saat ini semua korban masih dirawat di Klinik PT IMIP, dengan keterbatasan fasilitas dan daya tampung yang besar, sehingga para korban tengah dirujuk ke RSUD Morowali.

“ kita semua bisa melihat bagaimana kecelakaan kerja yang di sini sering kali terjadi hanya untuk mengejar keuntungan semata. Kecelakaan kerja seringkali terjadi di PT.IMIP diakibatkan karena tidak Lengkapnya penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) serta sistem keamanan (SAFETY) yang tidak pernah dipatuhi oleh perusahaan, jam kerja yang semena-mena, dan juga perlatan yang dioperasikan tidak terkontrol merupakan pemicu kecelakaan itu terjadi,” kata Muh Takim pada LingNusa.com yang di temui di area gudang terjadinya kebakaran padaSenin Pagi 25 Desember 2023.

Ledakan Yang Memicu kebakaran pada tungku smelter PT ITSS di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Menuai banyak kecaman dari warga setempat, “belum selesai masalah lahan hutan yang di gunduli serta lahan warga yang di kelola perusahaan belum terbayarkan juga tanam tumbuh yang belum terselesaikan ada lagi musibah kecelakaan kerja” kata Darwis/Gondrong salah satu warga kelahiran setempat.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *